Sabtu, 18 Desember 2010

Mengeluarkan “Singa” Dalam Diri
Tulisan ini terinspirasi dari film luar negeri berjudul WANTED. Saya coba sedikit ceritakan garis besar film berdurasi kurang lebih 1 setengah jam tersebut. Dalam film tersebut, berkisah seorang akuntan muda dengan 1 istri. Pria tersebut bernama Wesley. Di lingkungan tempat dia bekerja, Wesley dipandang sebagai pria lemah, bahan omelan atasannya yang super cerewet, gampang dibodohi (bahkan istrinya dijadikan teman selingkuh oleh rekan kerjanya sendiri).
Suatu hari dia dipertemukan dengan pimpinan kelompok pembunuh bayaran. Mereka tahu betul, bahwa sebenarnya Wesley mempunyai kemampuan “lebih” pada indra penglihatannya. Berapapun kecepatan benda bergerak, Wesley mampu me-nol-kan kecepatan benda tersebut dalam indra penglihatannya. Dengan demikian, Wesley mampu menembak sasaran dari sudut paling sulit dan kecepatan berapapun. Sayangnya, Wesley tidak pernah mengetahui kemampuan super yang dimilikinya. Potensi inilah yang coba dimanfaatkan oleh kelompok tersebut untuk melancarkan aksinya.
Yang paling penting dalam film ini adalah bagaimana kelompok tersebut mengeluarkan “singa” dalam jiwa Wesley. Menumbuhkan keberanian dan membongkar bangunan bernama “ketakutan” yang selama ini ada dalam pikirannya. Berbagai cara dilakukan untuk meyakinkan Wesley, tapi semua nyaris gagal. Tahukah anda, cara apakah yang ternyata berhasil membuat Wesley akhirnya percaya dengan kemampuan yang dimilikinya?. Wesley mampu menunjukkan kehebatannya pada saat moncong pistol diarahkan tepat dikepalanya. Dengan tekanan hebat itu, Wesley dapat menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya. Bahkan dia sanggup menembak sayap lalat yang terbang tepat didepannya.
Mari kita coba mencerna dan memahami makna petikan film ini. Kadangkala seseorang terlalu merendahkan dirinya sendiri dihadapin yang lain hanya karena dia merasa paling tidak bisa. Padahal, yakinlah anda bahwa Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya, ada plus ada juga minusnya. Kekurangan tersebut sengaja Tuhan berikan agar kita tidak menjadi sombong. Dengan demikian, maka kelebihan dan kekurangan tersebut sesungguhnya bekerja sebagai penyeimbang hidup, biar balance. Tugas kita bukan fokus pada apa yang kurang dari kita. Akan tetapi bagaimana menonjolkan apa kelebihan yang telah Tuhan anugerahkan pada kita, sebagai salah satu wujud rasa syukur.
Seringkali seseorang tidak tahu kelebihan apakah yang dia punya. Tapi Tuhan betul-betul bijaksana. Ada-ada saja cara yang Tuhan kirimkan agar kita menyadari atas kelebihan yang kita punya. Tekanan hidup (pressure), tantangan, cobaan dkk adalah bagian dari cara Tuhan tersebut. Tapi sedikit sekali manusia yang berpikir kearah tersebut. Hingga pada akhirnya, cara tersebut memuncak menjadi sebuah kondisi yang sangat mendesak. Kondisi mendesak inilah yang diibaratkan sebagai moncong pistol pada film wanted tersebut. Manusia perlu “dipaksa” untuk menunjukkan kemampuan terhebatnya. Sampaikan kapankah kehebatan yang anda miliki terus terbelenggu dalam diri anda? Padahal itu adalah “singa” yang membuat anda bisa “ditakuti” siapapun.
by:mas moedji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Refreshing

Salah satu negara miskin mengirim surat kepada FAO-PBB, isi suratnya sebagai berikut:

"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."

Seminggu kemudian, datanglah balasan:

"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"

Penyejuk Hati

Bukan karena kau diperhatikan maka tingkahlakumu menjadi baik, tetapi karena tingkah lakumu yang baik, maka kau diperhatikan....

IELTS IELTS IELTS