Senin, 26 Oktober 2009

Eii…..ts, Jangan Anggap Enteng Tahu!

MOJIONO-Unijoyo Madura

Tahu merupakan salah satu makanan yang sudah sangat lazim dikonsumsi masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Produk olahan kedelai ini sangat digemari masyarakat, selain karena harganya yang murah meriah, tahu cukup mudah untuk diolah alias tidak bikin kita repot. Saking gampangnya, anak kos pun bisa mengolah tahu menjadi makanan yang menggugah selera dan dijamin muaknyusss...............!! ( berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang hampir tiap haribermain-main” dengan tahu ).

Namun, disamping dua hal diatas ternyata tahu memiliki sisi lain yang sangat baik bagi manusia. Berdasarkan beberapa penelitian, tahu memiliki kandungan gizi yang tidak mengecewakan, baik dari jenisnya maupun kuantitas. Protein adalah kandungan gizi paling tinggi pada tahu. Hmm....mau bukti?

Menurut Koswara (2008), Net Protein Utilization (NPU) tahu mencapai 63%, artinya 63% protein tahu langsung dapat digunakan oleh tubuh. Angka ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan produk olahan kedelai lainnya. Tahu juga merupakan makanan rendah kalori dan bebas lemak jenuh memiliki kandungan mineral penting lain yang diperlukan tubuh seperti kalsium, magnesium, besi, fosfat, dan kalium, sehingga baik sebagai substitusi daging atau ikan (Koswara, 2008; Liu, 1997 dalam Xiong dan Tseng, 2008; Miller dan Groziak, 1996 dalam Joo et al., 2007). Selain mineral, tahu juga mengadung isoflavon yang terdiri atas aglycones, glucosides, dan acetyl glycoside dalam jumlah yang cukup tinggi serta malonyl glucosides dalam jumlah relative kecil. Total keseluruhan isoflavon yang terkadung adalah 260mg /404 g tahu (Jackson, et. al., 2002). Namun, rata-rata kandungan isoflavon pada tahu berkisar antara 16 hingga 31 mg/100 g tahu dengan menggunakan koagulan dan proses yang bervariasi (USDA, 2008).

Nah, kita sudah tahu sedikit tentang kandungan gizi pada tahu. Informasi ini setidaknya dapat memperbaiki paradigma kita mengenai tahu. Tidak perlu ada rasa gengsi untuk mengkonsumsi tahu, sekalipun tahu seringkali diidentikkan dengan makanannya kaum “sandal jepit”, like me…….!

Referensi :

Joo, S.-T., H.-S. Yang, S.-G. Choi, J.-T. Jeon, G.-B. Park. Textural and sensory properties of low fat pork sausages with added hydrated oatmeal and tofu as texture-modifying agents. Meat Science 75 (2007) 283–289

Koswara, Sutrisno, Ir., M.si. Nilai Gizi, Pengawetan dan Pengolahan Tahu. http://www.ebookpangan.com/ARTIKEL/Mengawetkan%20tahu%20tanpa%20formalin.pdf , diakses tanggal 12 September 2008

United State Department of Agriculture (USDA). 2008. USDA Database for the Isoflavone Content of Selected Foods Release 2.0. Beltsville Human Nutrition Research Center, Nutrient Data Laboratory. 10300 Baltimore Avenue Building 005, Room 107, BARC-West Beltsville, Maryland 20705 Tel. 301-504-0630, Fax: 301-504-0632 e-mail: ndlinfo@ars.usda.gov. Web site: http://www.ars.usda.gov/nutrientdata

Xiong, Y.L.,Y.C. Tseng. Effect of inulin on the rheological properties of silken tofu coagulated with glucono-d-lactone. Journal of Food Engineering (2008) 1-6.

Refreshing

Salah satu negara miskin mengirim surat kepada FAO-PBB, isi suratnya sebagai berikut:

"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."

Seminggu kemudian, datanglah balasan:

"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"

Penyejuk Hati

Bukan karena kau diperhatikan maka tingkahlakumu menjadi baik, tetapi karena tingkah lakumu yang baik, maka kau diperhatikan....

IELTS IELTS IELTS