Morphology merupakan bisang ilmu yang membahas kata dasar dan
imbuhan. Objek dari morphology adalah morpheme. Secara garis besar, morpheme
dibagi menjadi free morpheme dan bound morpheme.
Free Morpheme
Free
morpheme (FM) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berpotensi membentuk
kata. Jenis FM ada dua, yaitu lexical morpheme dan functional morpheme. Lexical
morpheme dapat menerima imbuhan baik suffix atupun prefix. Sebagai contoh:
Noun
|
House
|
+
|
s
|
Houses
|
Adjective
|
Un
|
+
|
Happy
|
Unhappy
|
Verb
|
Write
|
+
|
s
|
Writes
|
Adverb
|
Slow
|
+
|
ly
|
Slowly
|
Sementara itu, functional morpheme tidak dapat menerima
imbuhan, diantaranya:
1.
Pronoun: I, You, They, We, He, She, It
2.
Conjunction: And, But, Before, ... etc
3.
Preposition: In, At, On, ... etc
4.
Interjection: Ah, Hai, Hallo, Wow, ... etc
5.
Article: A, An, The
6.
Demostrative: That, This, These, Those
Bound Morpheme
Bound
Morpheme (BM) merupakan morpheme yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak
berpotensi membentuk kata namun berpotensi membentuk imbuhan. Adapun jenisnya
adalah Derivational Morpheme (DM) dan Inflectional Morpheme (IM). DM dapat
membentuk kata baru. Sedangkan makna dan kelas kata dapat berubah atau tidak.
DM terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a.
Derivational prefix: Irregular, Dislike
b.
Derivational suffix: Careless, Fortunately
Kata
irregular dan dislike di atas telah mendapatkan prefix ir dan dis. Penambahan
prefix di atas jelas merubah maknanya bahkan menjadi antonim dari kata asalnya
yaitu regular dan like. Meski demikian, kelas kata tidak mengalami perubahan
yaitu tetap adjective (irregular dan regular) dan verb transitif (like dan
dislike). Seringkali, kata-kata yang dibentuk DM mengubah kelas katanya, misal
—ness mengubah adjective good menjadi noun goodness.
Sementara
itu, IM tidak dapat membentuk kata baru. Makna dan kelas kata tidak berubah.
Lebih tepatnya, IM digunakan untuk kebutuhan grammar misalnya untuk menunjukkan
apakah suatu kata plural atau singular noun, past atau bukan, atau apakah
comparative atau possesive. Misalnya morpheme —ed ditambahkan pada verb produce
untuk membentuk past tense produced, morpheme —est ditambahkan pada adjective
tall untuk membentuk superlative tallest.