Kamis, 06 Oktober 2011

PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN PERKEBUNAN TEBU DI MADURA MENUJU SWASEMBADA GULA NASIONAL 2014


Swasembada gula nasional merupakan program nasional yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2014. Program swasembada ini diharapkan dapat memenuhi paling tidak 90% kebutuhan gula berbasis tebu dalam negeri. Berdasarkan data dari road map swasembada gula nasional dari kementerian pertanian RI, target swasembada gula nasional dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan gula nasional pada tahun 2014 yang diproyeksikan mencapai 5,7 juta ton.
Sementara ini, kemampuan produksi gula sampai dengan akhir giling tahun 2009 sebesar 2,624 juta ton terdiri dari produksi Gula Kristal Putih (GKP) eks tebu 2,520 juta ton dan eks raw sugar 0,104 juta ton. Disisi lain, jika ditambah dengan produksi Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebesar 1,900 juta ton untuk kebutuhan industri, maka ketersediaan gula mencapai 4,524 juta ton.
Oleh karena itu, untuk mencapai target swasembada gula nasional 2014 maka diperlukan langkah-langkah strategis baik melalui intensifikasi ataupun ekstensifikasi. Perluasan areal produksi tebu di Madura adalah salah satu upaya ekstensifikasi. Dengan hadirnya Madura sebagai daerah baru perkebunan tebu maka diharapkan dapat mendongkrak produksi gula nasional. Berdasarkan hasil survei, Madura memiliki potensi lahan untuk perkebunan tebu sebesar 60.000 tebu yang tersebar di dua kabupaten yaitu, Sampang dan Bangkalan.
Program ekstensifikasi tebu di Madura menemui beberapa permasalahan khususnya dari segi on-farm. Masalah utama yang dihadapi adalah dukungan pihak terkait khususnya masyarakat setempat untuk menggunakan lahannya sebagai areal perkebunan tebu. Kondisi lahan di Madura dengan daerah berbasis tebu lainnya berbeda. Pengaruh masyarakat terhadap penggunaan lahan masih sangat kuat.
Tantangan ke depan adalah bagaimana meyakinkan masyarakat dan pemerintah setempat bahwa potensi tebu di daerah mereka sangat visible. Hadirnya jembatan Suramadu adalah salah satu nilai lebih yang dimiliki Madura untuk pengembangan perkebunan dan industri tebu.
Jika upaya ekstensifikasi tebu di Madura berhasil, maka solusi beberapa masalah lainnya harus dipikirkan. Sistem irigasi / pengairan untuk wilayah pengembangan di lahan kering harus disiapkan. Meskipun tanaman tebu termasuk tanaman yang memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan kering yang tinggi, akan tetapi sistem irigasi yang baik juga harus disiapkan. Sistem tersebut akan sangat berguna untuk mengantisipasi kelebihan air pada saat musim penghujan tiba.
Beberapa permasalahan lain yang juga harus dipikirkan solusinya adalah permodalan. Investasi untuk perkebunan dan industri tebu sangat besar. Sehingga permodalan menjadi salah satu kunci untuk keberhasilannya. Permodalan yang kuat akan berdampak baik khususnya penerapan teknologi akan lebih optimal.
Permasalahan diatas dapat diselesaikan jika ada kerja sama yang solid baik dari pemerintah pusat, daerah dan masyarakat setempat. Tidak hanya itu, kerja sama juga harus dibentuk dengan pihak swasta untuk bersama-sama memainkan peran masing-masing dalam rangka mencapai swasembada gula nasional 2014.

Refreshing

Salah satu negara miskin mengirim surat kepada FAO-PBB, isi suratnya sebagai berikut:

"Tuan-tuan, tolonglah kami. Negara kami sedang ditimpa bencana kelaparan... Banyak penduduk kami mati kelaparan. Tolonglah, bantulah kami untuk memecahkan masalah ini."

Seminggu kemudian, datanglah balasan:

"Pemecahannya... Kalau ada rakyat Anda yang kelaparan, beri saja makan secukupnya. Jangan lupa beri vitamin-vitamin yang menyehatkan!"

Penyejuk Hati

Bukan karena kau diperhatikan maka tingkahlakumu menjadi baik, tetapi karena tingkah lakumu yang baik, maka kau diperhatikan....

IELTS IELTS IELTS